SlideShow


SEKUMPULAN MANUSIA PURBA
Kepulauan Nusantara sangat terkenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba. Tercatat ada 7 ( tujuh ) jenis fosil yang ditemukan di wilayah Nusantara. Kebanyakan ditemukan di pulau Jawa. Hal ini membuktikan bahwa Jawa merupakan wilayah Nusantara yang paling banyak di “kunjungi” oleh “ Manusia Purba “. Di luar Jawa memang juga ada namun tidak sebanyak di Jawa. Berikut adalah rangkuman dari Fosil-fosil yang ditemukan di Nusantara beserta Penemu, tempat penemuan serta tahun penemuannya yang diambil dari berbagai sumber

SEKUMPULAN HEWAN PURBA
Archaeopteryx (dari Bahasa Yunani Kuno ἀρχαῖος archaios yang berarti ‘kuno’ dan πτΠρυξ pteryx yang bearti ‘bulu unggas’ atau ‘sayap’; dibaca “ar-kee-OP-ter-iks” [ɑː(ɹ)kiˈɒptəɹɪks]) adalah jenis burung paling awal dan primitif yang diketahui. Binatang ini hidup pada Periode Jura sekitar 155–150 juta tahun lalu yang saat ini dikenal sebagai wilayah Jerman bagian selatan. Dalam Bahasa Jerman, Archaeopteryx dikenal sebagai Urvogel, sebuah kata yang berarti “burung yang asli” atau “burung pertama”. Meskipun namanya yang asli berasal dari Bahasa Jerman, Kata ini juga digunakan dalam Bahasa Inggris.
SEKUMPULAN HEWAN PURBA
Komodo,
 Komodo adalah sisa binatang purba yang masih hidup. Binatang ini adalah asli Indonesia yang berasal dari pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Nama latin dari hewan Komodo adalah Varanus komodoensis, Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera.


SEKUMPULAN TUMBUHAN PURBA
Bunga bangkai 
http://1.bp.blogspot.com/_U9gzRbxnijA/TAPvCsRdHgI/AAAAAAAAAFI/VjDBv6Mhm94/s320/RafflesiaArnFlw1.jpg
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1] Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan "Rafflesia arnoldii" mungkin karena orang sudah mengenal bahwa Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan Pachypodium
http://4.bp.blogspot.com/_7ix3oV_cjaE/TQIqL7Rn2mI/AAAAAAAAAF0/I24COF9FAeg/s1600/AAAAA.jpg Pachypodium Tanaman Purba yang Langka nan Eksotisanaman hias yang satu ini Pachypodium sebenarnya pernah populer di Indonesia disekitar awal era tahun 1990-an. Tapi entah kenapa baru di awal tahun 2007 peminat terhadap tanaman ini kembali ramai. Padahal di luar negeri, sudah lebih dari 1 abad, para peneliti, para pencinta dan kolektor tanaman langka memburu dan mengkoleksi tanaman yang konon terancam punah ini.
Tumbuhan Pachypodium yang konon dipercaya sudah hidup selama jutaan tahun lalu sebelum era jaman batu, merupakan tanaman yang dapat terus berevolusi dan mampu menyesuaikan diri terhadap habitat di mana ia tumbuh. Sisa tanaman purba yang satu ini tetap bisa bertahan hidup dan lestari sampai sekarang ini telah mampumenarik minat para peneliti dan kolektor tanaman langka sejak akhir abad ke-18.

0 komentar:

Posting Komentar